Menyapa Mentari

Hay mentari, apa kabarmu ?

Aku iri dengan kesetiaanmu pada bulan,

Kamu memberikan sinar terangmu hanya untuk membuat bulan tampak indah

Mentari, apa kau tak lelah ?

Terus – terusan mengejar bulan

Yang sampai saat ini tak pernah kau dapatkan

Peta Takdirku ..

Jika aku bisa dan mampu mebuat peta hidupku.

Aku akan membuat hidupku menjadi lebih indah.

Kutambahkan di dalamnya warna dan binar , agar ia tak gelap.

Jika aku bisa dan mampu mebuat peta hidupku.

Aku tak ingin melewati banyank jalan liku,

Aku tak ingin melewati kisah hidup yang melemahkan

Aku tak ingin melewati banyak hati yang menyisahkan kenangan memilukan

Tetapi, kan kusiapkan satu jalan terindah

Jalan yang melewati kisah hidup yang indah

Jalan yang hanya melewati satu hati dan akan bersamaku hingga akhir hayatku .

Menjajaki kenangan ..

Memungut kembali puing – puing kisah lalu yang tersisah.

Sepotong – demi sepotong tentang kisahku ku satukan.

Dan disana ada kamu,

ada saat dimana kita masi bersama ,

saat dimana kita berpisah pun tak luput

Aku tak tau,

Ada berapa banyak kisah tentang itu kulewati dengan wajah yang berbeda

Tapi, yang ku tau. Kamulah yang terindah dari semua yang indah .