REHAT
Oleh:
Jumanto A,L
Diam aku terpaku, terbenam dalam
fikiranku yang buram tak jelas. Lambaian
ranting pepohonan yang dihasilkan dari tiupan angin dan siulan burung seakan
merayuku untuk beranjak dari keterpakuanku.
Ternyata sudah begitu jauh aku
menapaki hidup, tetapi aku begitu angkuh untuk sesekali menengok kebelakang
hingga sampai waktu ini. Mungkin ini saatnya aku berhenti dan diam sejenak
mengingat kembali apa yang telah aku lakukan selama ini.
Banyak dari kita malah ketakutan mengingat-ingat
masa lalunya, yang katanya memilukan, masa lalunya yang katanya penuh
kehancuran, masa lalunya yang katanya menyedihkan, dan masih banyak lagi yang
phobia terhadap masa lalu dengan kisahnya masing-masing.
Tapi tak sedikit pulah yang terus mengenang masa
lalunya, masa lalunya yang katanya penuh dengan cinta, masa lalunya yang
katanya penuh kebahagiaan, masa lalunya yang penuh dengan tawa, dan masih
banyak lagi pemilik masa lalu yang terus mengenang masa lalunya dengan
kisah-kisahnya tersendiri.
Tapi yang jelas kita harus berterimakasih pada masa
lalu, karena walau bagaimanapun ia telah dengan sabarnya menemani kita dan
mempersiapkan diri kita sebaik mungkin untuk bertemu masa depan, padahal ia hanya
akan mejadi bagian yang akan kita tinggalkan dan lupakan.
Melalui coretan ini, aku ingin berterimaksih pada
masa lalu yang telah mengajarkanku tentang banyak hal, yang telah menghiasi
perjalananku dengan binar-binar kebahagiaan. Mungkin ini tidaklah berarti, tetapi walau bagaimanapun
aku akan tetap berterimakasih.
Jum’ad 14 Januari 1994
Tangis seorang anak manusia terlahir menghiasi pojok
sebuah desa, hadir melukis senyum pada setiap yang menantinya, hadir menyambung
mata rantai keturunan, dan hadir sebagai ciptaan Tuhan yang unik.
Hari pertama dimana aku mulai diperkenalkan dengan
benda asing bernama dunia, mahluk asing bernama manusia, dan sebuah kilauan
cahaya menyilaukan.
Aneh, ketika aku dengan suara keras menunjukan
tangisanku mahluk-mahluk asing itu malah tersenyum bahagia. Aneh, ketika
didalam alam rahim yang gelap gulita dan hanya ditemani bunyi detak jantung,
aku malah bertemu dengan alam yang penuh cahaya dan segerombolah mahluk yang
tak ku-kenali.
Tapi bukan itu yang ingin ku-bicarakan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar