Sekalipun
penuh derita wajah tetap berseri-seri; tertawa bagi orang Cinta adalah adat dan kebiasaan
Hidup ia
tertawa mati pun ia tertawa seakan, karena gantinya adalah rahmat yang
menyenangkan
Diam,
penglihatan salah muncul karena terlalu sering bersoal-jawab
selama
bayang-bayang Farah nan Cantik bersama kami, kehidupan ini seluruhnya menjadi
arak-arakan yang gembira
selama arak
kawan-kawan bersatu, demi Tuhan, cahaya memancar di tengah rumah
selama
hati-hati bersejuk riaan, sebuah duri lebih baik dari seribu kurma
selama
tidur di puncak jalan kekasih, bantal dan selimut kami adalah bintang tsuraya
di siang
hari Pangeran Rupawan berangkat ke medan perburuan -
moga hati
kami tertembus sasaran panah kilat-kemilau mataNya
pesan apa
yang ia bisikkan mesra lewat kedipan mataNya-
moga klopak
mataku terbuka, riang dan mabuk oleh pesannya
Yang tak
punya apa pun kecuali pinta
Yang tak
bisa apa pun kecuali meminta
Yang papa
dari apa pun kecuali harapan
Yang tak
bersuara apapun kecuali ratapan
memohon
pada Tuanku Pangeran, Nan Gemerlapan
meminta
pada Rahmat Keabadian, Nang Kemilauan
sekilasan
pandangan mata Layla, buat Majnun tergeletak pingsan
sekejapan
keindahan kerlingan Tuan, buat hamba mati dengan senyuman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar