Mungkin aku hanya kagum, timpalku,.. Ah
sudah, kenapa aku harus mikrin dia, toh belum tentu dia mikirin aku.
Hari itu ia tampak sangat indah, dengan
kerudung pink kesukaanya, menyatu dengan wajah bundar dan natural, dihiasi
dengan binar-binar senyum nan indah, seakan membuat setiap hati yang melihatnya
tergetar memuja, membuat setiap bolah mata terbengong melotot tak berkedip.
Hay, cah .. udah ada dosen apa belum ? , aku
nggak terlambat kan ? ... Serangan pertanyaan dilontarkanya saat berpapasan
denganku.
Iyah, dosennya belum ada kok, tuh hanya
titip absen doank untuk ditanda tanganin.” , Jawabku
Kita memang sangat dekat, tapi masi dibatasi
dengan pagar besi yang bernama sahabat. Iyah, kita hanya sebatas itu, dan aku
tak pernah berfikir kalau akhirnya kita harus saling berjauhan, hanya karena
kebersamaan dan waktu yang membuat pohon rasa cinta didalam hatiku tumbuh
dengan suburnya. Dan karena rasa itulah, yang sampai saat ini membuatnya
menjauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar