TERSENYUMLAH BERSAMAKU , TATAP MATAKU, KAMU AKAN TAU BETAPA AKU MENCINTAMU

Kamis, 23 Oktober 2014

MASIH ADAKAH CINTAMU UNTUKKU




Juli 2014


Genap dua tahun sudah aku menyimpan rasa ini dengan rapih, dua tahun pula ruang indah yang telah ku tata didalam hatiku terbiarkan kosong. Aku telah mencoba puluhan kali menapaki dan mewarnai kesendirianku dengan nama yang berbeda, tetapi selalu hati ini ingin kembali lagi padamu.  Setiap aku ingin melupakanmu, aku merasa ada lembar kisah terpenting yang hilang, kehilangan itu yang akhirnya memaksaku kembali.
Entah sampai kapan, rasa ini terus bertahan tumbuh didalam hatiku. Saat-saat ku mencoba menghapus semua rasa ini, tetapi ia seakan tak ingin hilang dan pergi, bekasnya menjadi lebih dalam menyentuh dinding hati terdalam.
Sejauh mataku memandang, sejauh aku memikir, sejauh aku meraskan cinta ini tumbuh, teryata semuanya itu tak aku miliki. Semuanya mengabur dan suram, seperti semua tak pernah ada. Meskipun terkadang angin kehidupan berhembus menghiburku, tapi aku tau hatiku tak disitu.  Dan seperti angin, juga semuanya ikut lewat tak berkesan. Kini haparan cintaku telah mengental yang sedikit lagi akan beku dan retak.
Ting .. Ting ... Ting, telephone genggamku sesekali bergetar, aku langsung meraihnya didalam saku celanaku, rupanya sebuah pesan singkat datang dari salah seorang sahabatku yang kebetulan kukenal sejak masuk universitas. Namanya Anto, ia adalah salah satu sahabat karibku dikampus tempat aku kuliah, telah banyak curahan hatiku yang pupus didengarkannya dengan sabar, termasuk ceritaku tentang apa yang selama ini aku rasakan pada dia yang tak pernah mau membalas cintaku, bahkan membenciku ketika aku mulai berani mendekatkan diri dan mengungkapkan apa yang aku rasakan padanya.
Ia layaknya seorang pendengar setia, yang selalu membalas setiap curhatku dengan celotehnya yang kadang mirip dengan salah satu motivator hebat di negeri ini. Kalau bicara tentang cinta dan perasaan, ia selalu punya banyak amunisi untuk mebalas setiap tanya yang aku lontarkan, mungkin ia pantas dijuluki dokter cinta.
“Ehemm .. ehemm .. kayaknya dia masih punya rasa tuh sama kamu, soalnya aku baru saja habis sms an sama dia” .. Begitu bunyi pesan singkatnya.
Hatiku sedikit dergetar, telah sekian lama aku memendam persaan ini, akhirnya waktu memberikanku sedikit ruang untuk merasakan betapa indah dicintai.
“ Ah... memangnya di bilang apa sama kamu ? ” .. Aku membalas pesannya.
“ Yah.. pokoknya banyak deh, tapi yang pasti dia juga masi punya rasa sama kamu “... Cuman dia malu saja ngungkapinnya, soalnya kalau ingat apa yang telah dia lakukan sama kamu beberapa saat belakangan, dia jadi merasa sangat bersalah “ .. Sambungnya ..
Aku memikirkan kata-kata dalam pesan itu sejenak, memang rasa sakit ini masi belum hilang dihatiku, akupun sudah gak yakin kalau aku masi benar-benar mencintainya sama sepertu saat lalu. Selama dua tahun, aku selalu berusaha melupakannya, aku telah berusaha memaksakan hatiku untuk bisa menerima nama lain didalamnya, dan aku telah mengorbankan banyak waktu dan nama hanya untuk melupakannya, masa hanya karena kata-kata dari pesan singkat yang dikirimkan temanku, semua usahaku selama ini  harus sia-sia.
“ Iyah ,, tapi aku fikir-fikir dulu yah, soalnya aku masi trauma dengan apa yang telah terjadi sebelummnya “.. Balasku ..
“ Iyah, tapi nda baik loh kalau cinta yang indah itu harus terus kau pendam didalam hati terdasarmu, walau bagaimanapun cinta itu harus mendapatkan cinta, agar dia gak sendirian  “ Dia melanjutkan candaanya..
“ Iyah juga yah, tapi sakit ini masi terlalu sangat, dan aku gak mau lagi kalau nanti jadi bertambah sakit lagi, hanya karena aku memberikan hati ini harapan yang sengaja aku buat sendiri “ ..
..... “ Iyah, tapi kamu bayangin deh, nanti jika tiba waktunya kamu menggenggam kebahagiaan itu bersama cinta yang kau miliki dengannya, rasa sakit yang selama ini kau rasakan hanya akan menjadi masa lalu doang, dan masa depannmu adalah bahagia bersamanya... “ Sambungnya memperjelas ..
“ Kata-katanya membuatku melongo, bingung mau balas gimana lagi, semua alasanku yang selama ini mendindingi hatiku, satu persatu dirontokan olenya ..
Memang bukan Anto namanya, kalau dia tak punya segudang jawaban atas setiap tanya tentang perasaan dan cinta, sampai-sampai aku sempat mengutip beberapa kata-kata darinya dan kusebar dijejaring sosial yang aku miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar