Juli 2014
Genap dua
tahun sudah aku menyimpan rasa ini dengan rapih, dua tahun pula ruang indah
yang telah ku tata didalam hatiku terbiarkan kosong. Aku telah mencoba puluhan kali
menapaki dan mewarnai kesendirianku dengan nama yang berbeda, tetapi selalu hati
ini ingin kembali lagi padamu. Setiap
aku ingin melupakanmu, aku merasa ada lembar kisah terpenting yang hilang,
kehilangan itu yang akhirnya memaksaku kembali.
Entah sampai
kapan, rasa ini terus bertahan tumbuh didalam hatiku. Saat-saat ku mencoba
menghapus semua rasa ini, tetapi ia seakan tak ingin hilang dan pergi, bekasnya
menjadi lebih dalam menyentuh dinding hati terdalam.
Sejauh mataku memandang, sejauh aku memikir, sejauh aku meraskan cinta ini
tumbuh, teryata semuanya itu tak aku miliki. Semuanya mengabur dan suram, seperti semua tak pernah ada. Meskipun terkadang angin kehidupan berhembus
menghiburku, tapi aku tau hatiku tak disitu.
Dan seperti angin, juga semuanya ikut lewat tak berkesan. Kini haparan cintaku telah mengental yang sedikit lagi akan beku dan retak.
Ting .. Ting
... Ting, telephone genggamku sesekali bergetar, aku langsung meraihnya didalam
saku celanaku, rupanya sebuah pesan singkat datang dari salah seorang sahabatku
yang kebetulan kukenal sejak masuk universitas. Namanya Anto, ia adalah salah
satu sahabat karibku dikampus tempat aku kuliah, telah banyak curahan hatiku
yang pupus didengarkannya dengan sabar, termasuk ceritaku tentang apa yang
selama ini aku rasakan pada dia yang tak pernah mau membalas cintaku, bahkan
membenciku ketika aku mulai berani mendekatkan diri dan mengungkapkan apa yang
aku rasakan padanya.
Ia layaknya
seorang pendengar setia, yang selalu membalas setiap curhatku dengan celotehnya
yang kadang mirip dengan salah satu motivator hebat di negeri ini. Kalau bicara
tentang cinta dan perasaan, ia selalu punya banyak amunisi untuk mebalas setiap
tanya yang aku lontarkan, mungkin ia pantas dijuluki dokter cinta.
“Ehemm ..
ehemm .. kayaknya dia masih punya rasa tuh sama kamu, soalnya aku baru saja
habis sms an sama dia” .. Begitu bunyi pesan singkatnya.
Hatiku sedikit
dergetar, telah sekian lama aku memendam persaan ini, akhirnya waktu memberikanku
sedikit ruang untuk merasakan betapa indah dicintai.
“ Ah...
memangnya di bilang apa sama kamu ? ” .. Aku membalas pesannya.
“ Yah..
pokoknya banyak deh, tapi yang pasti dia juga masi punya rasa sama kamu “...
Cuman dia malu saja ngungkapinnya, soalnya kalau ingat apa yang telah dia
lakukan sama kamu beberapa saat belakangan, dia jadi merasa sangat bersalah “
.. Sambungnya ..
Aku
memikirkan kata-kata dalam pesan itu sejenak, memang rasa sakit ini masi belum
hilang dihatiku, akupun sudah gak yakin kalau aku masi benar-benar mencintainya
sama sepertu saat lalu. Selama dua tahun, aku selalu berusaha melupakannya, aku
telah berusaha memaksakan hatiku untuk bisa menerima nama lain didalamnya, dan
aku telah mengorbankan banyak waktu dan nama hanya untuk melupakannya, masa
hanya karena kata-kata dari pesan singkat yang dikirimkan temanku, semua
usahaku selama ini harus sia-sia.
“ Iyah ,,
tapi aku fikir-fikir dulu yah, soalnya aku masi trauma dengan apa yang telah
terjadi sebelummnya “.. Balasku ..
“ Iyah, tapi
nda baik loh kalau cinta yang indah itu harus terus kau pendam didalam hati
terdasarmu, walau bagaimanapun cinta itu harus mendapatkan cinta, agar dia gak
sendirian “ Dia melanjutkan candaanya..
“ Iyah juga
yah, tapi sakit ini masi terlalu sangat, dan aku gak mau lagi kalau nanti jadi
bertambah sakit lagi, hanya karena aku memberikan hati ini harapan yang sengaja
aku buat sendiri “ ..
..... “
Iyah, tapi kamu bayangin deh, nanti jika tiba waktunya kamu menggenggam
kebahagiaan itu bersama cinta yang kau miliki dengannya, rasa sakit yang selama
ini kau rasakan hanya akan menjadi masa lalu doang, dan masa depannmu adalah
bahagia bersamanya... “ Sambungnya memperjelas ..
“ Kata-katanya
membuatku melongo, bingung mau balas gimana lagi, semua alasanku yang selama
ini mendindingi hatiku, satu persatu dirontokan olenya ..
Memang bukan
Anto namanya, kalau dia tak punya segudang jawaban atas setiap tanya tentang
perasaan dan cinta, sampai-sampai aku sempat mengutip beberapa kata-kata
darinya dan kusebar dijejaring sosial yang aku miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar