TERSENYUMLAH BERSAMAKU , TATAP MATAKU, KAMU AKAN TAU BETAPA AKU MENCINTAMU

Kamis, 23 Oktober 2014

Tempat baru, gaya baru




Waktu penerimaan mahasiswa baru telah tiba, bondong-bondongan anak remaja yang baru saja menamatkan dirinya di bangku SMA mulai memadati loket pendaftaran masuk perguruan tinggi bak sekumpulan masyarakat yang sedang membentuk antrian pembagian sembako gratis saat bencana.
Akupun tak luput dari bondongan itu, saling berdesakan berbagi sesak, beradu kekuatan dengan yang lain untuk menerbos ribuan manusia yang membentuk dinding kokoh menjulang. Hanya untuk meraih secarik kertas pendaftaran masuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan embel-embelnya yang membingungkan.
Yeah....., akhirnya aku berhasil juga mendapatkan formulir ini, gumamku ... Dengan susah payah aku keluar dari keremunan masa yang sedari tadi memadati loket pendaftaran dengan memegang secarik formulir pendaftaran masuk perguran tinggi. Dengan langkah lelah, aku pastikan diriku kalau hari itu semua berkas persyaratan pendaftaran harus segera kulengkapi.
Waktu itu, adalah hari terakhir pendaftaran dan pengembalian berkas pendaftaran. Aku telah mendapatkan info pembukaan pendaftaran sejak lama, tapi aku sengaja menunggu hari terakhir untuk menyelesaikannya, dengan anggapan kalau-kalau saat diakhir waktu pendaftaran pesertanya telah berkurang sehingga tak perlu lagi ngantri apalagi berdesak-desakan. Tapi ternyata kenyataan tak selalu sama dengan harapan, karena antrian terpanjang ternyata terjadi disaat hari-hari terakhir pendaftaran, iya mungkin karena mereka juga memikirkan hal yang sama dengan yang aku fikirkan.
Cahaya mentari dengan semangatnya menyinari bumi dan langit yang tampak tak dihiasi awannya, membuat sinar panasnya yang indah terjun langsung menerobos setiap serat pakaian dan meleset masuk memenuhi setiap pori-pori kulitku, dengan buas cahayanya mulai membakar tubuh dan menghantarkan panasnya melalui aliran darah yang menghasilkan sensasi panas luar biasa, sampai mencairkan literan keringat yang mebasahi badan. 350c, menggunakan alat ukur fisika itulah derajat tingkat kepanasan yang disumbangkan dari mata hari siang itu.
Ah ... terik sekali hari ini,, keluhku ..
Semangat .. semangat cah, kamu tak boleh kalah sama cahaya mata hari, ingat hari ini hari terakhir pengumpulan berkas pendaftaran, kalau sampai kamu gagal, kamu harus nunggu setahun lagi .. Kataku menguatkan diri
Waktu menunjukan pukul 03.30 wit, detik-detik yang paling krusial buat setiap manusia yang baru masuk universitas tujuanku. Hari itu aku cukup beruntung, meskipun aku sempat ngantri sampai harus berdesak-desakan, mentari menyinari bumi dengan semangat, awan penghalang cahaya mentari yang entah kemana, dan sengatan panas yang terus menggodaku untuk mundur, tapi disaat itu juga berkas pendaftaranku terkumpul lengkap.
Ah, akhirnya berkas perdaftaranku tinggal pada tahap penyetoran. Dengan hati legah dan langkah setengah berlari, aku menuju loket pengembalian berkas pendaftaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar