Waktu penerimaan mahasiswa baru
telah tiba, bondong-bondongan anak remaja yang baru saja menamatkan dirinya di
bangku SMA mulai memadati loket pendaftaran masuk perguruan tinggi bak
sekumpulan masyarakat yang sedang membentuk antrian pembagian sembako gratis
saat bencana.
Akupun tak luput dari bondongan
itu, saling berdesakan berbagi sesak, beradu kekuatan dengan yang lain untuk
menerbos ribuan manusia yang membentuk dinding kokoh menjulang. Hanya untuk
meraih secarik kertas pendaftaran masuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan
embel-embelnya yang membingungkan.
Yeah....., akhirnya aku berhasil
juga mendapatkan formulir ini, gumamku ... Dengan susah payah aku keluar dari
keremunan masa yang sedari tadi memadati loket pendaftaran dengan memegang
secarik formulir pendaftaran masuk perguran tinggi. Dengan langkah lelah, aku
pastikan diriku kalau hari itu semua berkas persyaratan pendaftaran harus
segera kulengkapi.
Waktu itu, adalah hari terakhir
pendaftaran dan pengembalian berkas pendaftaran. Aku telah mendapatkan info
pembukaan pendaftaran sejak lama, tapi aku sengaja menunggu hari terakhir untuk
menyelesaikannya, dengan anggapan kalau-kalau saat diakhir waktu pendaftaran
pesertanya telah berkurang sehingga tak perlu lagi ngantri apalagi
berdesak-desakan. Tapi ternyata kenyataan tak selalu sama dengan harapan,
karena antrian terpanjang ternyata terjadi disaat hari-hari terakhir
pendaftaran, iya mungkin karena mereka juga memikirkan hal yang sama dengan
yang aku fikirkan.
Cahaya mentari dengan semangatnya
menyinari bumi dan langit yang tampak tak dihiasi awannya, membuat sinar
panasnya yang indah terjun langsung menerobos setiap serat pakaian dan meleset
masuk memenuhi setiap pori-pori kulitku, dengan buas cahayanya mulai membakar
tubuh dan menghantarkan panasnya melalui aliran darah yang menghasilkan sensasi
panas luar biasa, sampai mencairkan literan keringat yang mebasahi badan. 350c,
menggunakan alat ukur fisika itulah derajat tingkat kepanasan yang disumbangkan
dari mata hari siang itu.
Ah ... terik sekali hari ini,,
keluhku ..
Semangat .. semangat cah, kamu
tak boleh kalah sama cahaya mata hari, ingat hari ini hari terakhir pengumpulan
berkas pendaftaran, kalau sampai kamu gagal, kamu harus nunggu setahun lagi ..
Kataku menguatkan diri
Waktu menunjukan pukul 03.30 wit,
detik-detik yang paling krusial buat setiap manusia yang baru masuk universitas
tujuanku. Hari itu aku cukup beruntung, meskipun aku sempat ngantri sampai
harus berdesak-desakan, mentari menyinari bumi dengan semangat, awan penghalang
cahaya mentari yang entah kemana, dan sengatan panas yang terus menggodaku
untuk mundur, tapi disaat itu juga berkas pendaftaranku terkumpul lengkap.
Ah, akhirnya berkas perdaftaranku
tinggal pada tahap penyetoran. Dengan hati legah dan langkah setengah berlari,
aku menuju loket pengembalian berkas pendaftaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar