TERSENYUMLAH BERSAMAKU , TATAP MATAKU, KAMU AKAN TAU BETAPA AKU MENCINTAMU

Kamis, 29 Mei 2014

Anggur-Anggur Kegilaan




jika orang tak kenal satu ditambah satu, apakah ia?
jika orang tak tahu ini mangga itu jambu, siapakah ia?
jika orang tak tahu esok tak pula lusa, kapankah ia?
jika orang tak cinta istri tak pula diri, bagaimanakah ia?

kudengar dua puluh lima tahun tak ia sentuh istrinya, konon
kudengar ia tetap bersujud walau rumah dimakan api, konon
panah pun tak menggetarkan kedipan sejuk shalatnya, konon
tatkala tarabir disingkap neraka digolakkan ia tak takjub, sedikitpun

ia menghadiri segala dengan kelembutannya, bak khidir
ia menjadi segala dengan kehendak indahnya, bak simnani
ia menyadari segala dengan lembutkatanya, bak  filsuf arabi
ia mencahyai segala dengan sadarterangnya, bak suhrawardi

bak cangkir pecah tertuangi air mendidih, begitulah pecinta saat menatap bibir memerah
tak terperikan sakit dan perih, nikmat firdausi, ia menjadi wujud, ia menjadi lembut dan menyadari
kerongkongan yang haus dan mencekik, saat ia mati kehausan, mustafa datang membawakan segelas air segar yang bertembangan kau yang kusayang kau yang kupandang
indahnya kefakiran sejati adalah begitu bodohnya sang hamba hingga nyaris-nyaris tuhan terpingkal menatapi ketololan hambafakirnya, dan nyaris-nyaris ia meratap melihat derita kustafakirnya, dan nyaris-nyaris ia memeluk melihat gemetaranfakirnya, dan nyaris-nyaris ia berteriak Aku adalah engkau duhai kekasihdho`if duhai kekasihmahamanja duhai kekasihkuyangtakterurus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar