pagi hari membuat lampu tidak
dibutuhkan lagi
purnama membuat lilin tidak
diperlukan lagi
para filsuf membuktikan-Nya
seolah Ia selalu bercadar lagi
bak pedagang yang menera anak
timbangnya dengan sekilo apel yang
hendak ditimbangnya
para pengetam bebijian
melihat isi dan sarimanis buah sebelum kulit, sebelum kulit
para ahli samudera mengetahui kapal
telah tenggelam, sebelum ombak, sebelum badai
demikianlah orang arif
mengetahui ujung manis dedaunan, dari akarnya, dari akarnya
sebagaimana Duktur Sony Sang
Perenung melihat cahaya Mentari, sebelum bayangan, bebayangan kesegalaan
orang - orang menikmati manis
buah dan membuang kulitnya di padang kerontang
Majnun-Majnun menikmati
lembut wajah dan kulit Layla , tak pula berani mengulitinya
orang-orang mengatakan
kumelihat cahaya dari merah hingga ungu dengan mataku
Kaulah Cahaya yang tak
terlihat , tapi Kaulah Cahaya yang melihat, bak kulit Layla yang tak patut
dikuliti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar