tak
perlu kuresapi Dikau, karena Kau-lah Sang Maha Mawar nan meresap di pembuluh
hidungku,
tak
perlu kugapai-gapai Dikau, karena Kau-lah Sang Maha Dekat nan senantiasa
memeluki pori tanganku,
tak
perlu kuragukan Lagu-Mu, karena Kau-lah Sari Rebab nan senantiasa mempesona
sukmaku,
dan
tak pula Dendang-Mu, karena walau nyaring bunyinya remukkan Segala namun
berdetakkan tulip-tulip asmara.
maka
tatkala mereka bertanya rahasia takdir
kukatakan
padanya Bibir-Nya Mencibir
pun
kenapa mereka tak bertanya rahasia Anggur
yang memabukkanku hingga mabuk tersungkur?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar